Agenda di setiap bulan #diarypustakawan

 Penulis : @asmaulhusna.rh

Aku ingat banget pertama kali aku membeli buku. Waktu di Sekolah Dasar, temanku menjual komik bekas miliknya yang masih layak dibaca pastinya, selain harganya yang murah, aku tertarik dengan sampulnya, ya meski tak jarang kita mendengar “don’t judge book by its cover”, ah itu kan saat masih SD, aku belum mengerti dengan istilah tersebut.

Dua buku yang aku beli, komik jepang lebih tepatnya, masih jelas dalam ingatan judul komik itu “the Wind Up Toy” dan “A Piece of Dream. Hanya butuh satu hari untuk membacanya, ternyata bukan covernya saja yang menarik, tapi isinya juga. Ah jadi pengen baca lagi, eh tapi sekarang bukunya entah dimana.

Setelah itu aku tidak pernah kepikiran untuk membeli buku, sampai akhirnya waktu aku kuliah di semester akhir, aku menjadi lebih dekat dengan kegiatan membaca. Saat itu aku masih meminjam buku di Perpustakaan dan meminjam ke teman saja.

Karena semakin intens dengan buku, hobby itupun berlanjut sampai aku lulus kuliah. Tak berselang lama aku langsung dapat pekerjaan di Perpustakaan salah satu Madrasah. Dari itu aku baru berani membuat agenda untuk membeli satu buku setiap bulannya.

Intinya aku tidak mau membebani orang terdekatku dengan meminta mereka untuk membelikan aku buku. Aku harus memiliki penghasilan sendiri.

Tetapi aku tidak memaksakan diri, kalau aku tidak bisa membeli buku, tentu bukanlah masalah besar, sebab masih banyak kok opsi lainnya, membaca buku lewat Perpustakaan Digital misalnya, di sana banyak sekali koleksi buku yang kita cari, khusus buku Best Seller, kita harus sabar karena banyak juga yang mau membaca, so mesti antri terlebih dahulu hehe.

Alternative lainnya ialah dengan meminjam buku di Perpustakaan Daerah atau meminjam buku ke teman kita, dan masih banyak lagi jalan lain selain membeli buku.

 

“Ingat ya, banyak jalan menuju Roma
Tidak punya uang untuk membeli buku
Bukanlah sebuah alasan untuk tidak membaca”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Novel ''Janji untuk Ayah'' By. Nurunala

Mengulas novel ''Orang-orang Biasa'' by. Andrea Hirata

Allah tau, kamu sanggup