Satu Frekuensi #diarypustakawan

 Penulis : @asmaulhusna.rh

Manusia itu makhluk sosial. Kita butuh teman untuk berinteraksi. Saling bertukar cerita. Namun, mencari teman yang sepemikiran dengan kita bukanlah hal yang mudah.

Awalnya ketika aku sudah mulai menumbuhkan minat baca, aku sedikit kesulitan, semangat membacaku naik turun, karena tidak punya teman untuk saling support dan sharing berbagai hal tentang buku.

Akhirnya aku memutuskan untuk bergabung disebuah komunitas literasi. Tapi sayangnya di daerahku sepertinya tidak ada komunitas yang aku maksud itu. Cara lain yang aku tempuh ialah bergabung dengan komunitas literasi, namun via online, alias tidak tatap muka akan tetapi interaksinya hanya lewat Platform sosial media, yakni grup WhatsApp dan Instagram saja.

Meskipun begitu, terlihat sekali perbedaan setelah aku mengikuti komunitas literasi itu. Aku merasa semakin semangat berliterasi. Di sana kami diwajibkan untuk membaca buku minimal satu jam setiap harinya, kecuali hari sabtu dan minggu itu diliburkan.

aku menyukai tantangan ini, aku merasa mempunyai tanggungjawab setiap harinya untuk setoran bahwa aku sudah menyelesaikan tantangan itu.

setiap hari ada teman yang mengingatkan untuk jangan lupa membaca, jangan lupa laporan juga. Karena banyak yang sudah membaca eh tapi lupa laporan, contohnya aku sendiri Hehe

Tak jarang kami juga mengadakan agenda, seperti bedah buku ataupun sekadar sharing-sharing ringan. Bertemu dengan orang-orang yang sefrekuensi itu hal yang menyenangkan. Dapat ilmu iya, dapat teman juga iya. Seru bukan.

 

 “Minat baca itu ditumbuhkan

Bukan ditumbangkan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Novel ''Janji untuk Ayah'' By. Nurunala

Mengulas novel ''Orang-orang Biasa'' by. Andrea Hirata

Allah tau, kamu sanggup