Ori Versus Bajakan #diarypustakawan

Penulis : @asmaulhusna.rh

Kenapa memilih buku bajakan itu tidak disarankan dan harus kita cegah? Membeli dan membaca buku bajakan baik buku fisik maupun elektronik berarti mendukung praktik pelanggaran hukum, sebab berbagai karya cipta dan buku dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula program computer.

Jadi, bila kita membeli dan membaca buku bajakan, penulis buku tidak mendapatkan royalty dari karyanya sendiri. Padahal, proses penerbitan buku sangat panjang. Mencari ide, melakukan riset, menyunting naskah berkali-kali, memastikan naskah layak terbit, memilih sampul susunan buku, lalu cetak buku.

Pernah tidak teman-teman mau membeli buku original/asli, tetapi ternyata buku tersebut bajakan? Sekilas penampilan buku asli dan bajakan terlihat sama. Namun, perbedaannya terlihat jelas walau dari tampilannya saja.

Berikut tips membedakan buku original dan bajakan:

v  Harga buku yang tidak lazim

Biasanya harga buku bajakan jauh lebih murah daripada buku original. Hal ini dikarenakan kualitas buku bajakan jauh lebih rendah daripada buku original.

v  Desain cover

Buku asli biasanya memiliki judul atau beberapa bagian pada cover yang dicetak timbul. Selain itu, warna dari buku original cenderung lebih jelas daripada buku bajakan.

v  Kualitas jilid dan kertas

Buku bajakan memiliki kualitas jilid yang jelek dan juga menggunakan bahan kertas yang murah, seperti kertas koran/buram, kertas bookpaper dengan tekstur yang kasar. Atau kertas HVS berkualitas rendah.

v  Tingkat keterbacaan teks

Salah satu penanda buku asli dan bajakan dapat dilihat pada keterbacaan teks. Teks atau tulisan pada buku bajakan biasanya tidak terlalu jelas serta tinta pada tulisan terlihat pudar.

v  Layout tulisan yang tidak rapi

Kita mungkin pernah menemukan sebuah buku dengan penempatan atau layout tulisan yang berantakan, mungkin paragrafnya miring ke kanan atau ada kalimatnya yang terpotong. Oleh karena itu, kemungkinan besar buku tersebut adalah buku bajakan.

“Pembajakan buku adalah perampasan besar-besaran terhadap hak milik intelektual dan hak ekonomi orang lain”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Novel ''Janji untuk Ayah'' By. Nurunala

Mengulas novel ''Orang-orang Biasa'' by. Andrea Hirata

Allah tau, kamu sanggup