Mereka kira itu mudah #diarypustakawan
Penulis : @asmaulhusna.rh
Kebanyakan orang belum
begitu familiar dengan jurusan Ilmu
Perpustakaan. Tak jarang ada juga yang baru mengetahui bahwa jurusan Ilmu
Perpustakaan itu memang benar-benar ada di Universitas negeri maupun swasta. Entahlah,
aku belum mencari tahu pasti apa penyebabnya.
“Apa sih yang
dipelajari di jurusan itu”? ini jenis pertanyaan yang selalu aku dengar saat
mereka mengetahui gelarku. Kemungkinan mereka penasaran. Baiklah akan aku
jelaskan.
Ohiya,
selain pertanyaan seperti itu yang seringkali muncul, banyak pula yang
beranggapan pekerjaan kami di Perpustakaan itu hanya duduk, meminjamkan buku,
meletakkan buku yang sudah dipinjamkan kembali ke raknya, dan berulang seperti
itu.
It’s ok, pertanyaan itu sudah biasa bagi
kami. Tapi yang perlu diketahui, jurusan Ilmu perpustakaan itu begitu istimewa.
Memang kelihatannya mudah dijalani, akan tetapi mempunyai tantangan tersendiri
dalam setiap prosesnya.
Seperti
yang kita ketahui Perpustakaan itu adalah gudangnya ilmu pengetahuan. Buku-buku
tertata rapih bukanlah sebuah pajangan, namun berisi ilmu yang sangat berharga
di setiap lembarnya.
“Tak perlu memiliki banyak uang untuk keliling dunia
Cukup dengan membaca maka kamu sudah jauh menjelajah”.
Dewey Decimal Clasification (DDC), Klasifikasi
Desimal Dewey merupakan kitabnya anak Perpustakaan, itu panggilan kami terhadap
buku yang teramat tebal tersebut. Buku yang wajib kita punya.
Isinya
apa sajakah? Sebelum aku jawab, susunan buku-buku di Perpustakaan itu bukan
asal susun saja, tetapi punya tempat/raknya masing-masing. Setiap buku memiliki
kode kelas tersendiri agar mudah ditemu kembalikan oleh pemustaka.
Nah,
di buku inilah kode atau nomor kelas tersebut didapatkan. Di dalamnya terdapat
4 tabel, yakni subdivisi standar ada pada tabel 1, subdivisi untuk Wilayah,
Geografi, Manusia, ada di tabel 2, untuk tabel 3 subdivisi Sastra dan Bentuk
Sastra, dan yang terakhir tabel 4 subdivisi untuk Bahasa. Terlihat rumit bukan, hehe.
Selanjutnya di
dalam DDC ini terdapat Sepuluh Kelas Utama,
mulai dari 000 sampai dengan 900. Adapun 000 untuk Ilmu komputer, informasi,
dan karya umum, 100 (Filsafat dan psikologi), 200 (Agama), 300 (Ilmu
pengetahuan social), 400 (Bahasa), 500 (Sains), 600 (Teknologi), 700 (Kesenian
dan rekreasi), 800 (Sastra), terakhir 900 (Sejarah dan geografi). Sepuluh kelas
utama tersebut harus diingat.
Bagaimana
menentukan kode kelas untuk setiap buku? Pertama-tama kita tentukan dulu objek
buku tersebut, misalnya lebih dominan isinya tentang Politik. Kemudian baru
kita lihat di bagian belakang buku DDC terdapat
indeks yang disusun berdasarkan abjad, nah kita cari huruf yang berawalan P,
maka akan ditemukan kata Politik disana.
Btw,
bukan hanya Matematika saja yang mempunyai rumus, Ilmu Perpustakaan dalam
praktiknya mengklasifikasi buku juga punya rumus tersendiri dari setiap
tabelnya seperti yang disebutkan pada paragrap sebelumnya di atas.
Hhmm.. Sepertinya akan menjadi bahasan
yang cukup panjang dan rumit kalau hanya dijelaskan lewat tulisan, sebab cara
mengklasifikasi buku ini harus dijelaskan secara langsung teorinya dan juga
harus banyak-banyak action atau
dipraktekkan.
Ohiya,
perlu
diketahui bahwa mata kuliah klasifikasi ini selalu ada di setiap semesternya,
saking pentingnya dan harus bisa dikuasai oleh anak Perpustakaan. Mungkin
gambaran mengenai cara mengklasifikasi buku cukup sampai disini saja ya.
Selain
klasifikasi buku, kami juga mempelajari tentang Manajamen Perpustakaan,
teknologi informasi dan komunikasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar