Terlanjur basah nyebur sekalian #diarypustakawan
Penulis : @asmaulhusna.rh
Inilah kisahku mengapa
aku bisa menjatuhkan pilihan di jurusan Ilmu Perpustakaan. Jujur, kebanyakan
bahkan hampir seluruh mahasiswa di kelas jika ditanya dosen “mengapa kalian
memilih jurusan Ilmu Perpustakaan”? maka jawabannya karena dipilihkan orangtua atau
rekomendasi dari kerabat.
Aku juga termasuk yang
memberikan jawaban demikian. Terlihat seperti tidak menerima karena berada di
jurusan tersebut. Tetapi tidak ada yang bisa disalahkan karena kita sendiri
yang meng-iya-kan untuk berada di jurusan itu.
Salah jurusan. Itulah
yang sering dikeluhkan jika dalam tahap perkuliahan terdapat problem yang kami pikir sulit untuk
dijalani. Padahal jika ditelisik setiap jurusan mempunyai tingkat kesulitannya
masing-masing.
Alasan yang meyakinkan
aku untuk ikuti jurusan yang dipilihkan oleh orangtua ialah karena jurusan ini
prospek kerjanya itu bagus, banyak peluang pekerjaan di luar sana yang menanti.
Apalagi setiap sekolah itu wajib memiliki gedung Perpustakaan dan juga wajib
merekrut tenaga pustakawan paling tidak satu orang.
Tujuan kita kuliah
untuk apa? Untuk mencari ilmu dan mengaplikasikannya dimanapun kita berada atau
ditempatkan suatu hari nanti.
Pertanyaan lainnya “Apakah
kamu bahagia menjalani masa perkuliahan di jurusan yang bukan kamu inginkan”?
mungkin jawabanku “belum”. Ya, awalnya aku tidak begitu antusias meskipun
alasan yang aku sebutkan di atas tadi cukup meyakinkanku.
Namun, seiring
berjalannya hari aku semakin semangat mencari ilmu di jurusan itu. Aku giat
belajar supaya nilaiku tidak jatuh alias jangan sampai mengulang di semester
berikutnya. Bersyukur selama aku duduk di bangku perkuliahan sama sekali tidak
ada nilai C,D, ataupun E yang aku dapatkan. Sebuah kebanggaan tesendiri.
Memori masa sekolah
kembali teringat. “ah iya dulu aku pernah sempat tertarik dengan buku, rajin
berkunjung ke Perpustakaan meski tidak sering. Apakah memang jalanku untuk sampai di jurusan ini”
ucapku dalam hati.
Skenario-Nya itu yang
terbaik. Aku di pertemukan dengan sahabat yang bisa saling berbagi dalam suka pun
duka, saling menyemangati satu sama lainnya. Dosen-dosen yang selalu semangat
mentransfer ilmunya kepada kami. Aku dikelilingi dengan orang-orang yang
mempunyai aura positif. Makin semangat jadinya.
Komentar
Posting Komentar